Sabtu, 05 Mei 2012

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 mencapai 6,5 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan pertumbuhan meningkat disemua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi disektor pengangkutan dan komunikasi 10,7 persen dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian 1,4 persen.
"Dari 2006 ini memang ini tertinggi karena 2008 ada krisis. Di 2006 mencapai  5,5 persen, 2007 mencapai 6,3 persen, 2008 mencapai 6 persen, 2009 mencapai 4,6 persen, 2010 mencapai 6,1 persen dan 2011 mencapai 6,5 persen. Jadi memang ekonomi dalam negeri kita cukup bagus," ujarnya dalam jumpa pers di kantor BPS, Jakarta, Senin (6/2/2012).
Lebih lanjut, ia mengatakan jika dilihat dari sisi penggunaan komponen ekspor paling tinggi 13,6 persen, komponen impor mencapai 13,3 persen, perbentukan modal tetap bruto (PMTB) 8,8 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,7 persen dan pengeluaran konsumsi pemerintah paling rendah yakni 3,2 persen.
Sementara jika dibandingkan dengan triwulan III-2011, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan IV-2011 mengalami penurunan 1,3 persen. Penurunan tersebut, sambung dia disebabkan sektor pertanian yang mengalami penurunan cukup tinggi sebesar 20,5 persen.
"Karena bukan musim panen dan adanya perubahan cuaca," tuturnya.

Sektor lain yang mengalami penurunan di triwulan IV-2011 adalah pertambangan dan penggalian menurun 0,1 persen. Sedangkan sektor-sektor lain mengalami pertumbuhan positif.
Sementara, sambung dia, jika dilihat dari Indeks Tendensi Bisnis (ITB) tingkat optimisme pelaku bisnis meningkat sebesar 106,92 dari tahun sebelumnya. Peningkatan di triwulan IV-2011 terjadi disemua sektor, kecuali sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan.
"Kondisi bisnis meningkat karena adanya peningkatan pendapatan usaha nilai indeks sebesar 108,27, penggunaan kapasitas produksi sebesar 105,53 dan rata-rata jam kerja sebesar 106,32," uangkapnya.

BPS juga memprediksi kondisi bisnis di triwulan I-2012 akan meningkat dibandingkan triwulan IV-2011. Tingkat optimis pelaku bisnis diperkirakan akan lebih tinggi sebesar 108,37.


Dan sektor yang mengalami peningkatan tertinggi diprediksi disektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dan yang mengalami penurunan sektor jasa-jasa.
BPS pun optimis pada triwulan I-2012 pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tetap mencapai 6,5 persen. "Jangan lupa triwulan I itu booming karena lagi masa panen," pungkasnya.

Kesimpulan:

Pertumbuhan Ekonomi di setiap negara berbeda - beda tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu negara tersebut dan tergantung dari berapa besar  pendapatan / penghasilan dari penduudknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negaraitu di bawah rata – rata maka pertumbuhna ekonominya juga rendah.Beberapa ahli ekonomi mengemukakan pertumbuhan ekonomi dengan persepsi yang berbeda – beda. Seperti pada alitan klasik an Neo klasik. Sebagai contoh nya :Robert Solow mengemukakan pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatanyang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian tekonologi modern danhasil / output. Dan masih banyak lagi tokoh – tokoh yang mengemukakan pertumbuhan ekonomi dalam arti yang berbeda – beda.Pertumbuhan ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu negara. Semuanya ini berpengaruh pada kesejahteran rakyat banyak.Oleh karena itu negara terus memajukan pendapatan negara dengan menaikkan harga – harga kebutuhan pokok seperti minyak yang katanya bisa menjadikan lebih baik tingkat perekonomian kita

Saran:

Dengan demikian dapat kita sarankan kepada pemerintah dengan penjelasan sebagai berikut:

1.Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik,dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi.Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanandan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat
 
diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor  pertumbuhan ekonomi.

2.Ketidakmampuan atau kelemahan setor swasta melaksanakan fungsientreprenurial yang bersedia dan mampu mengadakan akumulasi kapital danmengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan untuk memonitori proses pertumbuhan.

3.Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yangdilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung olehadanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan,dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

4.Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta) merupakan pusat ataufaktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhanekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dankarena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara majuolah kelompok kaya yang sesungguhnya bias menabung.

5.Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat.Program pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga berencana danmelaksanakan program-program pembangunan pertanian atau daerah pedesaanyang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaanmenuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis,dan ekonomi.

6.Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembanganfaktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitusumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi,tetapi juga faktor.

Sumber : http://www.ekon.go.id/news/2012/02/06/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-di-2011-capai-65

Tidak ada komentar:

Posting Komentar